Kamis, 21 Oktober 2010

rabu 20 oktober 2010

Rabu, 20/10/2010 16:21 WIB
Setahun SBY-Boediono
Kalangan Terpelajar Salahkan SBY Atas Rapor Merah  



Jakarta - Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tentang setahun pemerintahan SBY-Boediono, penilaian publik lebih dominan memberikan rapor merah. Warga perkotaan dan berpendidikan tinggi mengaku tidak puas dengan Presiden SBY.

Mengenai dominannya rapor merah pemerintah pada bidang hubungan internasional, ekonomi, penegakan hukum dan politik, membuat publik bertanya-tanya: siapakah yang pantas disalahkan, apakah Presiden, Wapres, Menko atau Menteri?

Survei LSI yang dilakukan pada 1 Oktober 2010 dengan metode multistage random sampling dengan 1.000 responden di 33 provinsi, margin error sebesar 5%  warga kota dan berpendidikan cenderung menyalahkan SBY. 

47,1% Warga kota mengaku tidak puas dengan kinerja presiden SBY dan 48,6% mengaku puas. Sedangkan masyarakat desa 29,3% mengaku tidak puas dan 67,3% mengaku puas.

"Kepuasan di bawah 50% atas SBY hanya terjadi di kalangan warga kota," ujar Direktur Strategi Pemenangan LSI Agust Budi P kepada wartawan di Pisa Kafe, Jl Mahakam, Jakarta Selatan, Rabu (20/10/2010).

Meraka yang lulus SD atau di bawahnya, 63,6% puas dengan kinerja SBY, tamat SLTP 64,0%, tamat SLTA 60,3% sedangkan mereka yang pernah kuliah atau di atasnya hanya 47,5% yang puas dengan kinerja orang no 1 di negeri ini.

"Yang menyalahkan SBY hanya kalangan terpelajar, tapi tidak kalangan pendidikan menengah ke bawah," tambahnya.

Agust menilai, warga desa dan berpendidikan menengah ke bawah lebih menilai personality SBY dan jumlah mereka mayoritas dibanding  warga kota dan terpelajar memang lebih menilai kinerja SBY, tapi jumlah mereka minoritas.

"Mayoritas terutama di pedesaan masih puas dengan SBY," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar